Saturday, November 20, 2010

Judul: Aku hanya wanita biasa

Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak..Terimakasih karena telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kau pilih.. Padahal kau begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.Karenanya ku ingin kau tahu, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan. Maka ketahuilah..



Kepadamu yang akan memilihku kelak..



Aku tak sebijak bunda khadijah, karenanya ku ingin kau tahu, aku bisa saja berbuat salah dan begitu menyebalkan. Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku, nasihati aku dengan hikmah, karena bagiku kaulah pemimpinku, tak akan berani ku membangkang padamu..



Duhai kau yang telah memilihku kelak.. Ingatlah, tak selamanya aku dapat tampak cantik di matamu, ada kalanya aku akan begitu kusam dan jelek. Mungkin karena aku begitu sibuk berjibaku di dapur, menyiapkan makan untuk kau dan malaikat-malaikat kita nanti –insya’Allah-. Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap. Atau karena seharian ku harus membenahi istana kecil kita, agar kau dan malaikat kita dapat tinggal dengan nyaman dan sehat. Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.. Ataukah kau akan menemukanku terkantuk kantuk saat mendengar keluhan dan ceritamu, bukan karena aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu, tapi karena semalam saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetikpun tertidur karena harus menjaga malaikat kecil kita yang sedang rewel, dan ku tau kau letih mengais rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu.. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku, maka tetaplah tersenyum padaku, karena kau adalah kekuatanku..



Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak..



Ketahuilah, aku tak sesabar Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah, menangis dan tak terkontrol, bukan karena ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa, aku juga butuh tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku, dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu, maka bersabarlah, yang ku butuhkan hanya pelukan dan belaianmu.. Karena bagiku kau adalah tetesan embun yang mampu memadamkan segala resahku..



Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan memukul pelan si kecil karena lelah dan penatku di tambh rengekannya yang tak habis-habisnya. Sungguh bukan karena ku ingin menyakitinya, tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya. Maka jangan membentakku karena telah menyakiti buah hati kita, tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku, karena dengan itu ku tau kau selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian, dan kau akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada malaikat kita, dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya, dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi..



Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak..



Ketahuilah, aku tak secerdas aisyah.. Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-Nya, walau kadang aku begitu bebal dan bodoh, tapi jangan pernah letih mengajariku.. Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.. Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah.. Bimbing tanganku ke JannahNya, agar kau dan aku tetap bersatu di dalamnya.



Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku..



Seiring berjalannya waktu, kau akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah, akan menipis dan memutih. Kulitku yang bersih akan mulai keriput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar.. Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu.. Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu.. Maka jangan pernah berpaling dariku.. Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian membuncah, yaitu rasa cintaku padamu..



Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap jam, menit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu..Maka, cintailah aku, dengan apa adanya aku.. Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna.. Maafkan aku karena aku bukan putri.. Aku hanya wanita biasa..





Ditulis oleh author http://www.facebook.com/l/0665f3OMv36Sn1Cd1HEwksgdS2Q;oaseimani.com, dan dipublish di ; http://www.facebook.com/l/0665ftLUDAuUj9FsyFIiThwyN9Q;www.oaseimani.com/aku-hanya-wanita-biasa.html

ibnu bari el afifi

oaseimani

Semoga bermanfaat. Akhukum fillah....,

Saturday, October 16, 2010

“Sebuah kisah benar..Abang mereka hanya melihat sahaja adik perempuan mereka dicabul kehormatannya di hadapan mereka sendiri!!”





Pada suatu hari yang nyaman, dengan tiupan angin sepoi-sepoi bahasa, sebuah keluarga besar telah pergi picnic di tepi pantai. Keluarga ini merupakan keluarga yang kaya raya. Ada tauke balak, ada tauke minyak, ada tauke minyak sawit, ada tauke getah, ada tauke emas dan macam- macam lagi. Namun, tidak mungkin dalam satu bakul buah itu, semuanya elok, pasti ada jugak yang busuk.



Sebenarnya kehidupan adik-beradik ini mula goyah selepas bapa mereka dibunuh secara kejam di Turki. Kehidupan mereka mula bertelagah sesama sendiri. Bagi abang-abang yang kaya, mereka melupakan adik- adik mereka yang miskin. Bagi adik-adik yang mula belajar hidup berdikari, maka berusahalah mereka membantu adik-adik yang miskin itu semampunya sambil menempelak abang-abang mereka yang mula lupa diri.



Satu hari, semasa keluarga ini berpicnic, seorang adik perempuan mereka telah diculik dan telah dicabul dengan kejam. Perlakuan ini berlaku di depan khemah abang-abang yang kaya ini. Pencabulan si adik itu dilakukan oleh sekumpulan pendatang haram yang suka membuat kacau kehidupan orang lain. Adik-adik yang lemah ini hanya mampu memandang dengan kesayuan. Tetapi si abang-abang hanya melihat dengan keseronokan adik perempuan mereka dicabul kehormatannya di hadapan khemah mereka sendiri.



Tidak lama selepas itu pula, salah seorang adik lelaki mereka pula telah lemas dihanyut ombak. Salah seorang daripada mereka cuba menyelamatkan si adik yang lemas itu tetapi dihalang oleh abang atas alasan, marilah kita bawa berbincang dahulu. Jangan terburu-buru, bahaya!!! Akhirnya, di saat adik perempuan mereka diratah dengan penuh nafsu oleh sekumpulan pendatang haram itu, dan adik lelaki pula hampir kelemasan di tengah lautan, mereka telah duduk berbincang sambil makan makanan yang mewah-mewah dan minuman yang lazat-lazat.



Tajuk persidangan kita hari ini adalah, “Cara-cara menyelamatkan adik perempuan yang dirogol dan adik lelaki yang kelemasan.” Itulah kata si abang sulung selaku pengerusi majlis.

Adik-adik yang lebih muda dengan bersemangat hendak terus bergocoh dengan pendatang-pendatang haram tersebut, dan juga tanpa menghiraukan keselamatan, ingin sahaja terus menyelamatkan adik lelaki mereka yang semakin kelemasan itu. Tetapi dengan tenang si abang-abang berkata,”Inilah orang muda, suka sangat ikut perasaan.”

Cuba sikit hormat orang tua. Kita ambik jalan yang lebih berdiplomasi.” Akhirnya, si abang berjumpa dengan ketua pendatang haram tersebut.



“Ini resolusi kami. Jangan rogol adik kami lagi. Kalau nak sangat tubuh adik kami pun, cuba hentikan rogol tu dulu. Kita buat gencatan nafsu.” Maka mereka pun berbincang. Sambil berbincang itu, pencabulan terhadap adik perempuan itu masih berjalan sambil ditonton oleh adik- beradik yang lain.



Tentang si adik lelaki yang kelemasan, seorang dari mereka cuba mendapatkan bot penyelamat, tapi dihalang oleh abang yang lain.

“Hoi monyet…senyaplah… pengkhianat!” Getus hati si adik yang tidak puas hati kerana bot penyelamat yang ada telah dibocorkan oleh abang-abang mereka.

Akhirnya adik-adik berdarah muda telah diketepikan. Bagi si abang, adik berdarah muda merosakkan keadaan sahaja. Adik-adik muda ada yang dikenakan akta Ikut Suka Aku, dikhatankan buat kali kedua, dirosakkan khemahnya dan pelbagai lagi. Manakala, adik-adik perempuan muda pula ditakut-takutkan akan hilang kehormatannya.

Keadaan semakin genting. Adik-beradik tadi melakukan mesyuarat kononnya tergempar pula. Kali ni mereka agak sepakat. “Kami mengutuk sekeras-kerasnya tindakan pendatang haram mencabul adik perempuan kami.”



“Selamatkan adik kami yang kelemasan.”

Tetapi mereka hanya memasang banner di sepanjang pantai tersebut. Dengan harapan, ada orang yang akan membantu mereka. Adik perempuan mereka semakin terus dicabul. Pakaian adik perempuan mereka sudah tidak ada lagi di tubuh. Adik-beradik tadi hanya terus menonton drama cabul mencabul itu dari dekat selepas bermesyuarat yang kononnya tergempar itu.



Adik lelaki mereka pula sekiranya tadi tangannya kelihatan, kini seolah-olah sudah hampir mati. Hanya menunggu malaikat maut datang mengambil nyawa. Lalu, diangkatlah lagi banner “Selamatkanlah adik kami yang kelemasan” setinggi-tingginya dengan harapan ada orang lain yang membantu.

Bila melihat banner itu tidak berkesan. Mereka bermesyuarat lagi lalu mereka mengeluarkan banner yang baru. Yang lebih cantik dan mahal iaitu,”Adik perempuan terus dinodai. Adik lelaki sudah semakin hanyut di tengah lautan”… adik-beradik lain pula terus bermesyuarat dan mesyuarat untuk menghasilkan banner dengan wording yang lebih menarik….

Itulah kisah keluarga besar di satu tempat yang dirahsiakan namanya.



catatan :

+ adik perempuan itu bernama Palestin.

+ adik lelaki itu bernama Iraq.

+ abang-abang itu Pengerusi OIC & negara-negara Arab yang kaya raya

+ adik-adik yang senyap itu negara umat Islam yang membangun / mundur.

+ adik-adik yang berdarah muda itu gerakan-gerakan Islam

+ bapa yang mati dibunuh itu Khalifah Uthmaniyah

+ mesyuarat itu pula adalah mesyuarat OIC

+pendatang haram tersebut ialah Yahudi,Amerika Syarikat,Zionis dan sekutunya.

Monday, August 23, 2010

Kisah Habil Dan Qabil, putera Nabi Adam a.s.

Tatacara hidup suami isteri Adam dan Hawa di bumi mulai tertib dan sempurna tatkala Hawa bersedia untuk melahirkan anak-anaknya yang akan menjadi benih pertama bagi umat manusia di dunia ini. Siti Hawa melahirkan kembar dua pasang.Pertama lahirlah pasangan Qabiel dan adik perempuannya yang diberi nama "Iqlima",kemudian menyusul pasangan kembar kedua Habiel dan adik perempuannya yang diberi nama "Lubuda". Nabi Adam dan Siti Hawa, menerima kelahiran keempat putera puterinya itu dengan senang dan gembira, walaupun Hawa telah menderita apa yang lumrahnya dideritai oleh setiap ibu yang melahirkan bayinya. Mereka meharapkan dari keempat anak pertamanya ini akan menurunkan anak cucu yang akan berkembang biak untuk mengisi bumi Allah dan menguasai sesuai dengan amanat yang telah dibebankan keatas bahunya.
Di bawah naungan ayah ibunya yang penuh cinta dan kasih sayang maka membesarlah keempat-empat anak itu dengan cepatnya melalui masa kanak-kanak dan menginjak masa remaja.Yang perempuan sesuai dengan qudrat dan fitrahnya menolong ibunya mengurus rumahtangga dan mengurus hal-hal yang menjadi tugas wanita,sedang yang laki-laki menempuhi jalannya sendiri mencari nafkah untuk memenuhi keperluan hidupnya.Qabiel berusaha dalam bidang pertanian sedangkan Habiel dibidang perternakan.

kehidupan sehari-hari keluarga Adam dan Hawa berjalan tertib sempurna diliputi rasa kasih sayang saling cinta menyintai hormat menghormati masing-masing meletakkan dirinya dalam kedudukkan yang wajar si ayah terhadap isterinya dan putera-puterinya,si isteri terhadap suami dan anak-anaknya.Demikianlah pula pergaulan di antara keempat bersaudara berlaku dalam harmoni damai dan tenang saling bantu membantu hormat menghormati dan bergotong-royong.
Keempat Anak Adam Memasuki Alam Remaja.
Kepada Nabi Adam Allah memberi ilham dan petunjuk agar kedua puteranya dikahwinkan dengan puterinya.Qabiel dikahwinkan dengan adik habiel yang bernama Lubuda dan Habiel dengan adik Qabiel yang bernama Iqlima. Cara yang telah diilham oleh Allahs.w.t. kepada Nabi Adam telah disampaikan kepada kedua puteranya sebagai keputusan si ayah yang harus dipatuhi dan segera dilaksanakan untuk menjaga dan mengekalkan suasana damai dan tenang yang meliputi keluarga dan rumahtangga mereka.Akan tetapi dengan tanpa diduga dan disangka rancangan yang diputuskan itu ditolak mentah-mentah oleh Qabiel dan menyatakan bahawa ia tidak mahu mengahwini Lubuda, adik Habiel dengan mengemukakan alasan bahawa Lubuda adalah buruk dan tidak secantik adiknya sendiri Iqlima.Ia berpendapat bahawa ia lebih patut mempersunting adiknya sendiri Iqlima sebagai isteri dan sekali-kali tidak rela menyerahkannya untuk dikahwinkan oleh Habiel. Dan memang demikianlah kecantikan dan keelokan paras wanita selalu menjadi fitnah dan rebutan lelaki yang kadang-kadang menjurus kepada pertentangan dan permusuhan yang sampai mengakibatkan hilangnya nyawa dan timbulnya rasa dendam dan dengki di antara sesama keluarga dan sesama suku.
Kerana Qabiel tetap berkeras kepala tidak mahu menerima keputusan ayahnya dan meminta supaya dikahwinkan dengan adik kembarnya sendiri Iqlima maka Nabi Adam seraya menghindari penggunaan kekerasan atau paksaan yang dapat menimbulkan perpecahan di antara saudara serta mengganggu suasana damai yang meliputi keluarga beliau secara bijaksana mengusulkan agar menyerahkan masalah perjodohan itu kepada Tuhan untuk menentukannya.Caranya ialah bahawa masing-masing dari Qabiel dan Habiel harus menyerahkan qurban kepada Tuhan dengan catatan bahawa barangsiapa di antara kedua saudara itu diterima qurbannya ialah yang berhad menentukan pilihan jodohnya.

Qabiel dan Habiel menerima baik jalan penyelesaian yang ditawarkan oleh ayahnya.Habiel keluar dan kembali membawa peliharaannya sedangkan Qabiel datang dengan sekarung gandum yang dipilih dari hasil cucuk tanamnya yang rusak dan busuk kemudian diletakkan kedua qurban itu kambing Habiel dan gandum Qabiel diatas sebuah bukit lalu pergilah keduanya menyaksikan dari jauh apa yang akan terjadi atas dua jenis qurban itu.

Kemudian dengan disaksikan oleh seluruh anggota keluarga Adam yang menanti dengan hati berdebar apa yang akan terjadi di atas bukit dimana kedua qurban itu diletakkan, terlihatlah api besar yang turun dari langit menyambar kambing binatang qurbannya Habiel yang seketika itu musnah ternakan oleh api sedang karung gandum kepunyaan Qabiel tidak tersentuh sedikit pun oleh api dan tetap tinggal utuh.
Maka dengan demikian keluarlah Habiel sebagai pemenang dalam pertaruhan itu karena qurbannya kambing telah diterima oleh Allah sehingga dialah yang mendapat keutamaan untuk memilih siapakah di antara kedua gadis saudaranya itu yang akan dipersuntingkan menjadi isterinya.

Pembunuhan Pertama Dalam Sejarah Manusia.

Dengan telah jatuhnya keputusan dari langit yang menerima qurban Habiel dan menolak qurban Qabiel maka pudarlah harapan Qabiel untuk mempersuntingkan Iqlima.Ia tidak puas dengan keputusan itu namun tidak ada jalan untuk menolaknya. Ia menyerah dan menerimanya dengan rasa kesal dan marah sambil menaruh dendam terhadap Habiel yang akan dibunuhnya di kala ketiadaan ayahnya. Ketika Adam hendak berpergian dan meninggalkan rumah beliau mengamanahkan rumahtangga dan keluarga kepada Qabiel. Ia berpesan kepadanya agar menjaga baik-baik ibu dan saudara-saudaranya selama ketiadaannya.Ia berpesan pula agar kerukunan keluarga dan ketenangan rumahtangga terpelihara baik-baik jangan sampai terjadi hal-hal yang mengeruhkan suasana atau merosakkan hubungan kekeluargaan yang sudah akrab dan intim. Qabiel menerima pesanan dan amanat ayahnya dengan kesanggupan akan berusaha sekuat tenaga menyelenggarakan amanat ayahnya dengan sebaik-baiknya dan sesempurna berpergiannya akan mendapat segala sesuatu dalam keadaan baik dan menyenangkan.Demikianlah kata-kata dan janji yang keluar dari mulut Qabiel namun dalam hatinya ia berkata bahawa ia telah diberi kesempatan yang baik untuk melaksanakan niat jahatnya dan melepaskan rasa dendamnya dan dengkinya terhadap Habiel saudaranya.
Tidak lama setelah Adam meninggalkan keluarganya datanglah Qabiel menemui Habiel di tempat penternakannya.Berkata ia kepada Habiel:"Aku datang ke mari untuk membunuhmu.Masanya telah tiba untuk aku lenyapkan engkau dari atas bumi ini."
"Apa salahku?"tanya Habiel.Dengan asalan apakah engkau hendak membunuhku?"
Qabiel berkata:"Ialah karena qurbanmu diterima oleh Allah sedangkan qurbanku ditolak yang bererti bahawa engkau akan mengahwini adikku Iqlima yang cantik dan molek itu dan aku harus mengahwini adikmu yang buruk dan tidak mempunyai gaya yang menarik itu."

Habiel berkata:"Adakah berdosa aku bahawa Allah telah menerima qurbanku dan menolak qurbanmu?Tidakkah engkau telah bersetuju cara penyelesaian yang diusulkan oleh ayah sebagaimana telah kami laksanakan?Janganlah tergesa-gesa wahai saudaraku, mempertaruhkan hawa nasfu dan ajakan syaitan! Kawallah perasaanmu dan fikirlah masak-masak akan akibat perbuatanmu kelak! Ketahuilah bahawa Allah hanya menerima qurban dari orang-orang yang bertakwa yang menyerahkan dengan tulus ikhlas dari hati yang suci dan niat yang murni.Adakah mungkin sesekali bahawa qurban yang engkau serahkan itu engkau pilihkannya dari gandummu yang telah rusak dan busuk dan engkau berikan secara terpaksa bertentangan dengan kehendak hatimu, sehingga ditolak oleh Allah, berlainan dengan kambing yang aku serahkan sebagai korban yang sengaja aku pilihkan dari perternakanku yang paling sihat dan kucintai dan ku serahkannya dengan tulus ikhlas disertai permohonan diterimanya oleh Allah.
Nasihat dan kata-kata mutiara Habiel itu didengar oleh Qabiel namun masuk telinga kanan keluar telinga kiri dan sekali-kali tidak sampai menyentuh lubuk hatinya yang penuh rasa dengki, dendam dan iri hati sehingga tidak ada tempat lagi bagi rasa damai, cinta dan kasih sayang kepada saudara sekandungnya. Qabiel yang dikendalikan oleh Iblis tidak diberinya kesempatan untuk menoleh kebelakang mempertimbangkan kembali tindakan jahat yang dirancangkan terhadap saudaranya, bahkan bila api dendam dan dengkin didalam dadanya mulai akan padam dikipasinya kembali oleh Iblis agar tetap menyala-yala dan ketika Qabiel bingung tidak tahu bagaimana ia harus membunuh Habiel saudaranya, menjelmalah Iblis dengan seekor burung yang dipukul kepalanya dengan batu sampai mati. Contoh yang diberikan oleh Iblis itu diterapkannya atas diri Habiel di kala ia tidur dengan nyenyaknya dan jatuhlah Habiel sebagai kurban keganasan saudara kandungnya sendiri dan sebagai kurban pembunuhan pertama dalam sejarah manusia.

Penguburan Jenazah Habiel.

Qabiel merasa gelisah dan bingung menghadapi mayat saudaranya.ia tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan tubuh saudaranya yang semakin lama semakin busuk itu.Diletakkannyalah tubuh itu di sebuah peti yang dipikulnya seraya mundar-mundir oleh Qabiel dalam keadaan sedih melihat burung-burung sedang berterbangan hendak menyerbu tubuh jenazah Habiel yang sudah busuk itu.Kebingungan dan kesedihan Qabiel tidak berlangsung lama karena ditolong oleh suatu contoh yang diberikan oleh Tuhan kepadanya sebagaimana ia harus menguburkan jenazah saudaranya itu.Allah s.w.t. Yang Maha Pengasih lagi Maha Bijaksana, tidak rela melihat mayat hamba-Nya yang soleh dan tidak berdosa itu tersia-sia demikian rupa, maka dipertujukanlah kepada Qabiel, bagaimana seekor burung gagak menggali tanah dengan kaki dan paruhnya, lalu menyodokkan gagak lain yang sudah mati dalam pertarungan, ke dalam lubang yang telah digalinya, dan menutupi kembali dengan tanah.Melihat contoh dan pengajaran yang diberikan oleh burung gagak itu, termenunglah Qabiel sejenak lalu berkata pada dirinya sendiri:"Alangkah bodohnya aku, tidakkah aku dapat berbuat seperti burung gagak itu dan mengikuti caranya menguburkan mayat saudaraku ini?"

Sunday, May 30, 2010

Cintaku dan dia....

Suatu pagi aku terbangun dan berpeluang melihat mentari terbit. Aaah..kecantikan alam ciptaan Allah
memaang tiada tolok bandingnya. Sedang aku memerhati, aku puji Tuhan atas segala keindahan yang telah Ia sajikan itU.aku duduk dan terasa kehadiranNya di sisiku. Dia bertanya kepadaku,“Adakah kamu mencintai Aku?” Aku menjawab, “Sudah tentu! Engkaulah Penciptaku, masakan aku tidak mencintaiMu.” Kemudian Dia bertanya lagi, “Jika kamu ditakdirkan cacat anggota, adakah kamu akan mencitaiKu?” Akun tergamam seketika. Aku lihat tangan, kaki dan seluruh anggotaku; aku teringat pelbagai kerja yang mustahil aku lakukan tanpa anggotaku ini yang selama ini tidak kusedari kepentingannya.
Kemudian aku jawab, “Tentunya ia amat sukar bagiku, tetapi aku akan tetap mencintaiMu.”

Kemudian Dia bertanya lagi, “Jika kamu ditakdirkan buta, adakah kamu akan menyayangi segala ciptaanKu?” Bagaimana mungkin bagiku untuk mencintai sesuatu yang di dunia ini yang tak mampu aku lihat? Kemudian aku berfikir...ramai orang yang ditakdirkan buta di dunia ini, dan mereka masih mencintai Allah dan segala ciptaanNya. Lantas aku menjawab, “Amat sukar bagiku membayangkan keadaanku yang sedemikian rupa, namun begitu aku akan tetap menyintaimu Ya Allah.” Dia bertanya lagi, “Jika kamu ditakdirkan pekak, adakah kamu akan tetap mendengar kepada kata-kataKu?” Bagaimana mungkin bagiku mendengar jika aku pekak? Kemudian aku tersedar bahawa mendengar itu tidak semestinya menggunakan telinga; tetapi menggunakan hati. Aku jawab, “Walaupun takdir itu amat berat bagiku, namun aku akan tetap menyintaiMu.” Dia menyambung lagi persoalanNya, “Jika kamu ditakdirkan bisu adakah kamu akan terus memujiKu?” Aku tertanya lagi, bagaimana aku boleh memuji tanpa suara? Aku terfikir kemudian yang Allah mahu kita memujiNya dari dalam hati dan jiwa kita; tidak penting bagaimanakah bunyinya. Kemudian aku menjawab, “Sungguhpun aku tidak mampu untuk mambunyikan pujian bagiMu, aku akan tetap memujiMu.” Dan...

Dia terus betanya lagi, “Adakah kamu benar-benar menyintaiKu?” dengan nada yang tegas dan penuh keberanian. Aku jawab dengan yakin, “Ya, benar Tuhanku, aku menyintaimu kerana Engkaulah satu-satunya Tuhanku dan Tuhan yang sebenar!” Aku fikir jawapanku tadi sudah cukup bagus untuk menjawab soalanNya tadi, tetapi Dia terus bertanyakan lagi, “Kalau begitu kenapa kamu masih melakukan dosa?” Aku jawab, “Kerana aku cuma manusia bisa yang selalu lalai; aku tidak sempurna...aku bukan maksum.” “Kalau begitu, kenapa ketika kamu senang dan gembira...kamu lupakanKu; kamu lari jauh daripadaKu? Dan kenapa ketika kamu susah dan mahukan bantuan...kamu terus ingat kepada Aku; kamu datang dekat dan merayu kepada Aku?” Aku tidak mampu berkata-kata. Yang kusedari...titisan panas turun membasahi
pipiku.

Dia sambung lagi, “Mengapa kamu buat begini...kadang-kadang sujud menyembahKu, dan kemudian membelakangiKu; tidak pedulikanKu? Mengapa kamu hanya datang mencariKu hanya ketika kamu nengingatiKu? Mengapa kamu meminta kepadaKu sedang kamu tidak setia kepadaKu?” Kurasakan titisan panas mengalir deras membasahi pipiku tanpa henti. “Mengapa kamu malu kepadaKu? Mengapa kamu tidak mahu menyebarkan suruhanKu? Mengapa ketika kamu dizalimi kamu adukan kepada yang lain sedang Aku sedia mendengar segala rintihanmu? Mengapa kamu sering membuat alasan ketika Aku memberimu peluang untuk berkhidmat di jalanKu?” Ku gagahi bibirku
untuk mengucapkan patah-patah perkataan bagi menjawab segala soalan yang bertubi-tubi diajukan kepadaku. Tetapi aku tidak punyai jawapan bagi persoalan-persoalan tadi. Lidahku yang selama ini lancar berkata-kata, kini
kelu. Otakku ligat mencari jawapan... atau alasan... namun tiada apa yang kutemui sebagai jawapan.

Dia berkata-kata lagi... “Kamu diberikan sebuah kehidupan. Aku jadikan dalam dirimu keistimewaan dan kelebihan berbanding orang lain untuk kamu berjuang di jalanKu, tetapi kamu tetap berpaling dari jalanKu. Aku tunjukkan kepadamu kata-kataKu sebagai panduan kamu dalam hidup ini, tetapi kamu tidak mahu mempelajari atau menghayatinya. Acap kali Aku berkata-kata kepadamu, tetapi kamu berpaling daripada melihatnya. Aku turunkan kepada kamu pesuruhKu, tetapi kamu tidak ambil peduli ketika sunnahnya ditinggalkan. Aku dengar segala permintaan dan rayuanmu kepadaKu... dan semuanya telah Aku perkenankan dengan pelbagai cara.” SambungNya lagi, “Kini... adakah kamu menyintaiKu?” Aku tidak mampu menjawabnya lagi.

Bagaimana harus aku jawab persoalan ini/. Dalam tak sedar, aku malu dengan segala apa yang telah aku lakukan selama ini. Aku tidak lagi punya alasan bagi menyelamatkan diriku. Apa yang boleh aku jawab bagi persoalan itu? Ketika hatiku berteriak menangis, dan bercucuran airmata mengalir turun di kedua-dua belah pipiku, aku merintih, “Oh Tuhanku... ampunkanlah segala dosaku. Aku tidak layak menjadi hambaMu Ya Allah...” kemudian Dia menjawab, “Sifatku pengampun...barangsiapa yang memohon keampunan dariKu, nescaya Aku ampunkannya. Dan Aku ampunkan kamu wahai hambaKu.” Aku bertanya kepadaNya, “Mengapa Engkau tetap mengampunkanku sungguhpun aku melakukan kesalahan erulangkali dan memohon ampun berulangkali? Sampai begitu sekalikah cintaMu terhadapku?” Dia menjawab “Kerana kamu adalah ciptaanKu. Aku sekali-kali tidak akan mengabaikanmu. Apabila kamu menangis aku akan bersimpati kepadamu dan mendengar segala rintihanmu. Apabila kamu melonjak kegirangan Aku akan turut gembira dengan kegembiraanmu. Apabila kamu berasa gundah dan kesepian, Aku akan memberikanmu semangat. Apabila kamu jatuh Aku akan membangkitkanmu. Apabila kamu keletihan Aku akan membantumu. Aku akan tetap bersama-samamu hinggalah ke hari yang akhir dan Aku akan menyayangimu selama-lamanya.”

Seingat aku... aku tidak pernah menangis sebegini. Aku sendiri tidak mengerti kenapa hatiku ini begitu keras; tidak mampu menangis menyesali segala dosaku
selama ini. Dan..buat kali pertamanya dalam hidupku ini... aku benar-benar solat dalam ertikata yang sebenar. Wa’allahualam...

Thursday, April 29, 2010

Erti cinta, rindu dan cemburu dlm Islam..

Banyak orang berbicara tentang masalah ini tapi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Atau tidak menjelaskan batasan-batasan dan maknanya secara syar’i. Dan kapan seseorang itu keluar dari batasan-batasan tadi. Dan seakan-akan yang menghalangi untuk membahas masalah ini adalah salahnya pemahaman bahwa pembahasan masalah ini berkaitan dengan akhlaq yang rendah dan berkaitan dengan perzinahan, perkataan yang keji. Dan hal ini adalah salah. Tiga perkara ini adalah sesuatu yang berkaitan dengan manusia yang memotivasi untuk menjaga dan mendorong kehormatan dan kemuliaannya. Aku memandang pembicaraan ini yang terpenting adalah batasannya, penyimpangannya, kebaikannya, dan kejelekannya. Tiga kalimat ini ada dalam setiap hati manusia, dan mereka memberi makna dari tiga hal ini sesuai dengan apa yang mereka maknai.

Cinta (Al-Hubb)

Cinta yaitu Al-Widaad yakni kecenderungan hati pada yang dicintai, dan itu termasuk amalan hati, bukan amalan anggota badan/dhahir. Pernikahan itu tidak akan bahagia dan berfaedah kecuali jika ada cinta dan kasih sayang diantara suami-isteri. Dan kuncinya kecintaan adalah pandangan. Oleh karena itu, Rasulullah Sawmenganjurkan pada orang yang meminang untuk melihat pada yang dipinang agar sampai pada kata sepakat dan cinta, seperti telah kami jelaskan dalam bab Kedua.

Sungguh telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa’i dari Mughirah bin Su’bah r.a berkata : “Aku telah meminang seorang wanita”, lalu Rasulullah Sawbertanya kepadaku : “Apakah kamu telah melihatnya ?” Aku berkata : “Belum”, maka beliau bersabda : “Maka lihatlah dia, karena sesungguhnya hal itu pada akhirnya akan lebih menambah kecocokan dan kasih sayang antara kalian berdua”

Sesungguhnya kami tahu bahwa kebanyakan dari orang-orang, lebih-lebih pemuda dan pemudi, mereka takut membicarakan masalah “cinta”, bahkan umumnya mereka mengira pembahasan cinta adalah perkara-perkara yang haram, karena itu mereka merasa menghadapi cinta itu dengan keyakinan dosa dan mereka mengira diri mereka bermaksiat, bahkan salah seorang diantara mereka memandang, bila hatinya condong pada seseorang berarti dia telah berbuat dosa.

Kenyataannya, bahwa di sini banyak sekali kerancuan-kerancuan dalam pemahaman mereka tentang “cinta” dan apa-apa yang tumbuh dari cinta itu, dari hubungan antara laki-laki dan perempuan. Dimana mereka beranggapan bahwa cinta itu suatu maksiat, karena sesungguhnya dia memahami cinta itu dari apa-apa yang dia lihat dari lelaki-lelaki rusak dan perempuan-perempuan rusak yang diantara mereka menegakkan hubungan yang tidak disyariatkan. Mereka saling duduk, bermalam, saling bercanda, saling menari, dan minum-minum, bahkan sampai mereka berzina di bawah semboyan cinta. Mereka mengira bahwa ‘cinta’ tidak ada lain kecuali yang demikian itu. Padahal sebenarnya tidak begitu, tetapi justru sebaliknya.

Sesungguhnya kecenderungan seorang lelaki pada wanita dan kecenderungan wanita pada lelaki itu merupakan syahwat dari syahwat-syahwat yang telah Allah hiaskan pada manusia dalam masalah cinta. Artinya Allah menjadikan di dalam syahwat apa-apa yang menyebabkan hati laki-laki itu cenderung pada wanita, sebagaimana firman Allah Swt :

["Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak,..."] Ali-’Imran : 14

Allah lah yang menghiasi bagi manusia untuk cinta pada syahwat ini, maka manusia mencintainya dengan cinta yang besar, dan sungguh telah tersebut dalam hadits bahwa Nabi Saw bersabda :

["Diberi rasa cinta padaku dari dunia kalian : wanita dan wangi-wangian dan dijadikan penyejuk mataku dalam sholat"] HR Ahmad, Nasa’i, Hakim dan Baihaqi.

Andaikan tidak ada rasa cinta lelaki pada wanita atau sebaliknya, maka tidak ada pernikahan, tidak ada keturunan dan tidak ada keluarga. Namun, Allah Swt tidaklah menjadikan lelaki cinta pada wanita atau sebaliknya supaya menumbuhkan diantara keduanya hubungan yang diharamkan, tetapi untuk menegakkan hukum-hukum yang disyari’atkan dalam bersuami isteri, sebagaimana tercantum dalam hadits Ibnu Majah, dari Abdullah bin Abbas r.a berkata : telah bersabda Rasulullah Saw:

["Tidak terlihat dua orang yang saling mencintai, seperti pernikahan"]

Dan agar orang-orang Islam menjauhi jalan-jalan yang rusak atau keji, maka Allah telah menyuruh yang pertama kali agar menundukan pandangan, karena ‘pandangan’ itu kuncinya hati, dan Allah telah haramkan semua sebab-sebab yang mengantarkan pada fitnah, dan kekejian, seperti berduaan dengan orang yang bukan mahramnya, bersenggolan, bersalaman, berciuman antara lelaki dan wanita, karena perkara ini dapat menyebabkan condongnya hati. Maka bila hati telah condong, dia akan sulit sekali menahan jiwa setelah itu, kecuali yang dirahmati Allah Swt.

Bahwa Allah tidak akan menyiksa manusia dalam kecenderungan hatinya. Akan tetapi manusia akan disiksa dengan sebab jika kecenderungan itu diikuti dengan amalan-amalan yang diharamkan. Contohnya : apabila lelaki dan wanita saling pandang memandang atau berduaan atau duduk cerita panjang lebar, lalu cenderunglah hati keduanya dan satu sama lainnya saling mencinta, maka kecondongan ini tidak akan menyebabkan keduanya disiksanya, karena hal itu berkaitan dengan hati, sedang manusia tidak bisa untuk menguasai hatinya. Akan tetapi, keduanya diazab karena apa yang dia lakukan. Dan karena keduanya melakukan sebab-sebab yang menyampaikan pada ‘cinta’, seperti perkara yang telah kami sebutkan. Dan keduanya akan dimintai tajawab, dan akan disiksa juga dari setiap keharaman yang dia perbuat setelah itu.

Adapun cinta yang murni yang dijaga kehormatannya, maka tidak ada dosa padanya, bahkan telah disebutkan olsebagian ulama seperti Imam Suyuthi, bahwa orang yang mencintai seseorang lalu menjaga kehormatan dirinya dan dia menyembunyikan cintanya maka dia diberi pahala, sebagaimana akan dijelaskan dalam ucapan kami dalam bab ‘Rindu’. Dan dalam keadaan yang mutlak, sesungguhnya yang paling selamat yaitu menjauhi semua sebab-sebab yang menjerumuskan hati dalam persekutuan cinta, dan mengantarkan pada bahaya-bahaya yang banyak, namun …..sangat sedikit mereka yang selamat.

Rindu (Al-’Isyq)

Rindu itu ialah cinta yang berlebihan, dan ada rindu yang disertai dengan menjaga diri dan ada juga yang diikuti dengan kerendahan. Maka rindu tersebut bukanlah hal yang tercela dan keji secara mutlak. Tetapi bisa jadi orang yang rindu itu, rindunya disertai dengan menjaga diri dan kesucian, dan kadang-kadang ada rindu itu disertai kerendahan dan kehinaan.

Sebagaimana telah disebutkan, dalam ucapan kami tentang cinta maka rindu juga seperti itu, termasuk amalan hati, yang orang tidak mampu menguasainya. Tapi manusia akan dihisab atas sebab-sebab yang diharamkan dan atas hasil-hasilnya yang haram. Adapun rindu yang disertai dengan menjaga diri padanya dan menyembunyikannya dari orang-orang, maka padanya pahala, bahkan Ath-Thohawi menukil dalam kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan dari orang-orang meskipun kerinduan itu timbul dari perkara yang haram sebagaimana pembahasan dalam masalah cinta.

Makna ucapan Suyuthi adalah orang-orang yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun perempuan, dengan tetap menjaga kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena kerinduan tersebut maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat. Hal ini tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran yang mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini di bawah kekuasaannya. Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapat pahala.

Cemburu (Al-Ghairah)

Cemburu ialah kebencian seseorang untuk disamai dengan orang lain dalam hak-haknya, dan itu merupakan salah satu akibat dari buah cinta. Maka tidak ada cemburu kecuali bagi orang yang mencintai. Dan cemburu itu termasuk sifat yang baik dan bagian yang mulia, baik pada laki-laki atau wanita.

Ketika seorang wanita cemburu maka dia akan sangat marah ketika suaminya berniat kawin dan ini fitrah padanya. Sebab perempuan tidak akan menerima madunya karena kecemburuannya pada suami, dia senang bila diutamakan, sebab dia mencintai suaminya. Jika dia tidak mencintai suaminya, dia tidak akan peduli (lihat pada bab I). Kita tekankan lagi disini bahwa seorang wanita akan menolak madunya, tetapi tidak boleh menolak hukum syar’i tentang bolehnya poligami. Penolakan wanita terhadap madunya karena gejolak kecemburuan, adapun penolakan dan pengingkaran terhadap hukum syar’i tidak akan terjadi kecuali karena kelalaian dan kesesatan. Adapun wanita yang shalihah, dia akan menerima hukum-hukum syariat dengan tanpa ragu-ragu, dan dia yakin bahwa padanya ada semua kebaikan dan hikmah. Dia tetap memiliki kecemburuan terhadap suaminya serta ketidaksenangan terhadap madunya.

Kami katakan kepada wanita-wanita muslimah khususnya, bahwa ada bidadari yang jelita matanya yang Allah Swt jadikan mereka untuk orang mukmin di sorga. Maka wanita muslimat tidak boleh mengingkari adanya ‘bidadari’ ini untuk orang mukmin atau mengingkari hal-hal tersebut, karena dorongan cemburu. Maka kami katakan padanya :

* Dia tidak tahu apakah dia akan berada bersama suaminya di surga kelak atau tidak.
* Bahwa cemburu tidak ada di surga, seperti yang ada di dunia.
* Bahwasanya Allah Swt telah mengkhususkan juga bagi wanita dengan kenikmatan-kenikmatan yang mereka ridlai, meski kita tidak mengetahui secara rinci.

Surga merupakan tempat yang kenikmatannya belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga dan terbetik dalam hati manusia, seperti firman Allah Swt

["Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan"] As-Sajdah : 17

Oleh karena itu, tak seorang pun mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dari bidadari-bidadari penyejuk mata sebagai balasan pada apa-apa yang mereka lakukan. Dan di sorga diperoleh kenikmatan-kenikmatan bagi mukmin dan mukminat dari apa-apa yang mereka inginkan, dan juga didapatkan hidangan-hidangan, dan akan menjadi saling ridho di antara keduanya sepenuhnya. Maka wajib bagi keduanya (suami-isteri) di dunia ini untuk beramal sholeh agar memperoleh kebahagiaan di sorga dengan penuh kenikmatan dan rahmat Allah Swt yang sangat mulia lagi pemberi rahmat.

Adapun kecemburuan seorang laki-laki pada keluarganya dan kehormatannya, maka hal tersebut ‘dituntut dan wajib’ baginya karena termasuk kewajiban seorang laki-laki untuk cemburu pada kehormatannya dan kemuliaannya. Dan dengan adanya kecemburuan ini, akan menolak adanya kemungkaran di keluarganya. Adapun contoh kecemburuan dia pada isteri dan anak-anaknya, yaitu dengan cara tidak rela kalau mereka telanjang dan membuka tabir di depan laki-laki yang bukan mahramnya, bercanda bersama mereka, hingga seolah-olah laki-laki itu saudaranya atau anak-anaknya.

Anehnya bahwa kecemburuan seperti ini, di jaman kita sekarang dianggap ekstrim-fanatik, dan lain-lain. Akan tetapi akan hilang keheranan itu ketika kita sebutkan bahwa manusia di jaman kita sekarang ini telah hidup dengan adat barat yang jelek. Dan maklum bahwa masyarakat barat umumnya tidak mengenal makna aib, kehormatan dan tidak kenal kemuliaan, karena serba boleh (permisivisme), mengumbar hawa nafsu kebebasan saja. Maka orang-orang yang mengagumi pada akhlaq-akhlaq barat ini tidak mau memperhatikan pada akhlaq Islam yang dibangun atas dasar penjagaan kehormatan, kemuliaan dan keutamaan.

Sesungguhnya Rasulullah Saw telah mensifati seorang laki-laki yang tidak cemburu pada keluarganya dengan sifat-sifat yang jelek, yaitu ‘Dayyuuts’. Sungguh ada dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabraani dari Amar bin Yasir r.a, serta dari Al-Hakim, Ahmad dan Baihaqi dari Abdullah bin Amr r.a, dari Nabi Saw bahwa ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga yaitu peminum khomr, pendurhaka orang tua dan dayyuts. Kemudian Nabi menjelaskan tentang dayyuts, yaitu orang yang membiarkan keluarganya dalam kekejian atau kerusakan, dan keharaman.

KAU AKU BERBEZA, KAU AKU ISTIMEWA

LELAKI: Lelaki bujang kena tanggung dosa sendiri apabila sudah baligh manakala dosa gadis bujang ditanggung oleh bapanya. Lelaki berkahwin kena tanggung dosa sendiri, dosa isteri, dosa anak perempuan yang belum berkahwin dan dosa anak lelaki yang belum baligh.
BERATKAN?: Hukum menjelaskan anak lelaki kena bertanggung jawab ke atas ibunya dan sekiranya dia tidak menjalankan tanggung jawabnya maka dosa baginya terutama anak lelaki yang tua, manakala perempuan tidak, perempuan hanya perlu taat kepada suaminya. Isteri berbuat baik pahala dapat kepadanya kalau buat tak baik dosanya ditanggung oleh suaminya.
BERATKAN??: Suami kena bagi nafkah pada isteri, ini wajib tapi isteri tidak. Walaupun begitu isteri boleh membantu.. Haram bagi suami bertanya pendapatan isteri lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan isteri tanpa izin ini. Banyak lagi lelaki lebih-lebih lagi yang bergelar suami perlu tanggung. Kalau nak dibayangkan beratnya dosa-dosa yang ditanggungnya seperti gunung dengan semut.. Itu sebabnya mengikut kajian nyawa orang perempuan lebih panjang daripada lelaki. Lelaki mati cepat kerana tak larat dengan beratnya dosa-dosa yang ditanggung (ikut kajian laa..) Tetapi orang lelaki ada keistimewaannya yang dianugerah oleh Allah SWT. Ini orang lelaki kena tahu, kalau tak tahu kena jadi perempuan. Begitulah kira-kiranya.

WANITA: Auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki. Perlu meminta izin dari suaminya apabila mahu keluar rumah tetapi tidak sebaliknya. Saksinya kurang berbanding lelaki. Menerima pusaka kurang dari lelaki. Perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak. Wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak perlu taat pada isterinya. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri. Wanita kurang dalam beribadat kerana masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.
Pernahkah kita lihat sebaliknya??: Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang tersorok dan selamat. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar bersepah-sepah bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita. Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapanya . Bukankah ibu adalah seorang wanita ? Wanita menerima pusaka kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik peribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya , manakala lelaki menerima pusaka perlu menggunakan hartanya untuk menyara isteri dan anak-anak. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala haiwan, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika kerana melahirkan adalah syahid kecil. Manakala dosanya diampun ALLAH (dosa kecil).

Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita :
1. ibunya ,
2. isterinya ,
3.anak perempuannya , dan
4. saudara perempuannya.

Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki ini :
1. suaminya,
2. ayahnya,
3. anak lelakinya dan
4. saudara lelakinya .

Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana-mana pintu Syurga yg disukainya cukup dengan 4 syarat sahaja :
1. sembahyang 5 waktu
2. puasa di bulan Ramadhan
3. taat suaminya dan
4. menjaga kehormatannya .

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata. MasyaALLAH.. .sayangnya ALLAH pada wanita .... Seorang wanita adalah pelengkap dan sememangnya istimewa di sisi seorang lelaki , tetapi ingatlah wahai lelaki...kamu sebenarnya adalah istimewa disisi Allah, maka dengan sebab itu DIA mengangkat kamu menjadi pemimpin...maka dengan keistimewaan itu, JAGALAH dan HARGAILAH wanita sebaik-baiknya. ..supaya kelak masing2 lelaki dan wanita dapat pulang mengadap Allah dalam keadaan istimewa disisiNYA..

"Berpeganglah kamu sekelian dengan tali Allah dan janganlah kamu berpecah-belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu, seketika kamu bermusuh-musuhan telah dipersatukanNya hati kamu semuanya, sehingga dengan segera kamu telah menjadi bersaudara dengan sebab nikmatNya.(Ali- Imran:103)

Pada hari itu (hari qiamat) manusia diberitahu akan segala yang telah dikerjakannya dan yang telah ditinggalkan. Bahkan manusia itu, anggotanya menjadi saksi terhadap dirinya sendiri, walaupun dia berperi-peri memberikan alasan untuk membela diri "

Friday, April 2, 2010

Renung-renungkan, selamat beramal...

menyorot dahsyatnya mitos cinta meracuni pemikiran generasi muda hari ini,pelbagai maksiat menular di sana sini. gadis hilang harga diri. pemuda meratah dara sesuka hati. anak pungut merata-riti. ah,sekotor inikah cinta anak muda?tidak! cinta tidak kotor bahkan suci sekudus embun pagi. tangan manusialah yg megotorinya.

ADUHAI PEMUDA YANG HANGAT BECINTA!

Bukankah Allah menyediakan jalan halal buat menyuburkan cinta yg sedang mekar antaramu dengan si dia? Kenapa tidak nikah sahaja? Boleh khalwat lama-lama. “ingat nikah tu senang ke?!” munkin ini persoalannya. Munkin ini yg membelangu anak muda yg sedang bercinta. Sama ada jawapannya senang atau susah, setiap pasangan yg jatuh hati perlu ada niat untuk memilih jalan halal lagi diberkati ini. Niat yg bersih berperanan mengawal diri agr terhindar dari lembah zina terkutuk dan segala perkara yg menghampirinya. Apa yg dinamakan cinta lelaki dan perempuan asing hanya boleh dinikmati selepas berumah tangga. Ingat tu! Kunasihatkan diriku jua dirimu hai muda-mudi, dalam urusan jodoh, apa pun keputusan buatlah sebagaimana yg dianjrkan oleh syarak dengan jalan istikharah dan musyawarah(berbincang). Andai di sana Nampak keserasian,usah terlalu fikirkan masalah,berfikirlah dengan optimis. Ambil langkah yg diizinkan Allah seterusnya iaitu dgn berkhitbah (bertunag) dan salin setia pda janji syarak yg dibina. Awas! Hindari segala perkara yg menghampiri zina lagi tidak diredhai-Nya.

KHUSUS BUAT MUDA MUDI YANG SEDANG DILAMUN CINTA

Penulis ingin berbicara dgn muda-mudi yg sedang lepas dlam lautan cinta. Teristimewa buat mereka yg tidak meletakkn nikah sebagai priority sekarang, demi untk meneruskan belajar atau bekerja atau mengejar cita-cita. Seringkali bila ditanya pada syabab (pemuda) tentang kenapa tidak segera berzaujah(menikah),mreka amat risaukan masih tk mempunyai pekerjaan tetap. Sedangkan ada hadis yg mana nabi berpesan agar menyegerakan nikah bagi yg sudah bertemu calonnya. Pemuda selalunya bimbang jika tak mampu memberi nafkah kpd bakal bidadari dan seluruh isi rumahnya nanti. Factor ekonomi amatlh membebankan benak mereka. Betulkah ya syabab? Kerisauan ini lumrah..ia lahir dari kesedaran bahawa perkahwinan ini bukan suka-suka tai penuh tanggungjawab. Sesetengah orang membuat perhitungan hidup secara sistematik,contohnya jika seorg memerlukan biaya RM1000 mka dua org memerlukan RM 2000. Hidup sendiri pun sukar dibiayai apatah lagi membiayai hidup org lain? Factor ini membuatkn sang pemuda takut berkahwin. Gambaran seperti ini semakin memberat apabila hidup dikuasai berhala bernama materialism. Apatah lagi masyarakat terlalu meletakkn ukuran materialisme dlm menjalani hidup. Al-quran mengecam keyakinan materialistic seperti ini dan menyuruh kita berfikirn optomis. Lihatlah Allah memberi berita gembira berupa kecukupan kehidupan bagi pasangan yg berkahwin :

“ dan nikahkanlah orang yang sendirian di antara kamu, dan org-org yg layak nikah di antara hamba-hamba sahayamu yg perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya,dan Allah maha luas pemberian-Nya lagi maha menegetahui”.(An-nur:32)

Nah ini jaminan Allah. Jaminan siapa yg lebih patut dipercayai? Umar al-khattab, shabat agung, pernah berkata sebagaimana dikutip dari al-Qurtubhi: “ saya sngt tkjub & hairan dgn org-org yg tidak mahu bernikah krn takut miskin,dan tidak mahu mencari kekayaan melalui perkahwinan,padahal Allah tlh menjaminnya”.

Nabi Muhammad s.a.w juga memberi gambaran yg parktikal. Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah r.a.: “makanan dua org dpat mencukupi tiga org, dan makanan tiga org dapat mencukupi empat orang”.(riwayat bukhari dan muslim).

Tidak hairan lah ibnu mas’ud pernah berkata,”carilah kekayaan dan rezeki melalui pernikahan,” kemudian beliau membaca firman Allah dlm surah an-nur, ayat 32.

Apalagi, sama-sama hapuskan berhala materialism dlam hati dan fikiran.

BUAT KAUM HAWA,

Yakin dan percayalah pd insan yg tlh ditunjukkan Allah dlam istikhrahmu walau apapun keadaannya pada masa ini,asalkan baik agamanya. Samada dis masih belajr atau masih bertukar-tukar kerja, percyalah padanya.

BUAT SYABAB,

Rezeki Allah amat luas, jangan dirisaukan sangat. Walaupun sesuatu pekerjaan itu tidak terpandeang disisi masyarakat contohnya bekerja sendiri namun terakam mulia dalam hadis Rasulullah s.a.w. beliau bersabda:” pekerjaan yang terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penjual beli yang baik”. (riwayat Ahmad,Baihaqi dan lain-lain). Jika kerisauan untuk menikah disebabkan faktor orang tua, berbincanglah dengan mereka penuh hikmah. Hati mereka milik Allah, dipengang Allah dan boleh dilunakkan oleh Allah dalam skelip mata. Ianya mnuntut doa, kesungguhan dan keberanian. Orang tua akan cair jua degn kebaikan krn mereka lah insane yg paling inginkn kebaikan unk seorang anak. Jika terubat segala kerisauan dan tertanam kukuh sebuah keyakinan maka laksanakanlah khitbah(pertunangn). Selama tempoh khitbah, berkongsilah apa yg dirasakan mustahak dan tidak terlalu kerap berhubung untuk menjaga kesucian ikatan. Tempoh itu sesunghnya sangt menguji. Pastikan ikatan itu terjaga dari kelalaian dan segala perbuatan yg menghampiri zina. Laksanakanlah ikatan dengan mana yg paling memudahkan lelaki. Aishah r.a. mnjelaskan,”sesungguhnya di antara keberkatan wanita ialah kemudahan pemingannya dan kemudahan maharnya”.(riwayat ahmad).


OH, KAUM HAWA!

Tidakkah kamu mahu menjadi wanita yang berkat?oh, mudah kawin itu rupanya jika ikut agama! Apa tunggu lagi wahai yang dah berpunya? Pilihlah untuk berkahwin. Takutlah pada Allah melebihi takutmu pada segala persoalan di benakmu. Yakinlah pada Allah. Berdoalah pada-Nya agar dipermudahkan nikah buatmu.
“ wahai para pemuda, siapa yang mampu, berkahwinlah! Sesungguhnya ia mnundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Siapa yang tidak mampu maka berpuasalah.”(riwayat Bukhari)
Catatan Fatimah Syarha Noordin (solusi isu perdana).